1.
Peradaban
India yang berasal dari kebudayaan sungai India, yaitu lembah sungai indus
sekitar 2600 tahun lalu sembelum masehi dan lembah sungai gangga sekitar tahun
1500 sebelum masehi. Kedua lembah ini mewakili dua kota peninggalan kuno yang
sangat penting dan yang paling awal dalam peradaban di sekitar sungai India,
yaitu di Kota Mohenjodaro yang sekarang letaknya di Provinsi Sind di Negara
Pakistan dan Kota Harappa di Provinsi Punjab, timur laut Pakistan. Ketika itu
kawasan ini dihuni oleh bangsa Drawida. Kota ini dibangun sekitar tahun 2600
sebelum masehi dan merupakan permukiman kota pertama di dunia, bersamaan dengan
peradaban Mesir Kuni, Meropotamia, dan Yunani Kuno. Kota tua ini sering disebut
Metropolis Kuno di Lembah Indus. Sementara Kota Harappaa terletak di bantaran
bekas Sungai Ravi, diyakini dihuni sekitar tahun 3300 hingga 1600 Sebeluum
Masehu, di daerah ini banyak ditemukan relive dari masa Budaya Indus, yang juga
terkenal sebagai budaya Harappa. Pada masa itu Harappa diyakini berpendduk
sekitar 40.000 jiwa, jumlah yang dianggap sebagai populasi terbesar di
zamannya.
2.
Dahulu
kala ada seorang pemimpin yunani bernama Alexander Agung yang berhasil
menaklukkan wilayah kekuasaannya, kemuadian melancarkan rencana militer untuk
mempeluar darah kekuasaan yang sebelumnya dijalankan oleh sang ayah. Karena
berusaha mencapai “Ujung Dunia”, Alexanderpun menginvasi India pada Tahun 326
Sebelum Masehi. Sayangnya, ia terpaksa mundur karena pasukannya nyaris menjadi
pemberontak. Hingga akhirnya, ia berhasil menaklukan wilayah dari Semenanjung
Yunani hingga Sungai Indus. Dengan begitu, lokasi peradaban India Kuno yaitu lembah
di antara sungai Indus dan Gangga menjadi wilayah yang di invasi.
Pada perkembangannya kota seperti yang
disebutkan dalam buku India Kuno (2008) karya Maryani, Kota Mohenjodaro
berkembang menjadi kota seperti halnya Mesopotamia, Mesir Kuno dan Yunani.
Mohanjodaro memiliki arti gundukan mati. Letak Mohanjodaro berada di Provinsi
Sindh, tepatnya di atas daerah Pleistocene dan ditengah dataran Sungai Indus.
Pada saat itu Dataran Sungai Indus merupakan kawasan yang menonjol dan
terkemuka dari peradaban lembah Sungai Indus. Pada masa lampau Mohenjodaro
adalah salah satu pusat administrasi peradaban Lembah Sungai Indus. Selain itu juga
menjadi salah satu kota yang berkembang pesat di Asia Selatan. Perencanaan dan
keahlian teknik menunjukkan kepentingan kota bagi penduduk. Di sana memiliki
kontruksi bangunan yang memukau dan mempertimbangkan karya seni. Bangunan
tersebut mempunyai tata letak berdasarkan pada jalur jalan dalam pola yang
sempurna. Bangunan fasilitas umum juga menunjukkan organisasi sosial tingkat
tinggi. Kota Mohenjodaro dibangun dengan perencanaan kota yang teratur.
Tata bangunan penduduk di sepanjang sungai
Indus menggambarkan kota yang maju dengan sistem pemerintahan yang teratur,
maju dan makmur. Karena dekat dengan sungai, pencarian kebutuhan sehar-hari
pada peradaban India Kuno dengan cara pertanian dan perdagangan. Peradaban
Sungai Indus ini berakhir diperkirakan karena banjir bandang yang meruntuhkan
kota di Mohanjodaro dan Harrapa, selain itu keruntuhan Peradaban India Kuno
diperkirakan karena adanya serangan dari bangsa Arya pada tahun 2000-1500SM.
Masyarakat yang bermukim di kedua kota
kuno ini diketahui telah mengenal sistem saluran air bawah tanah yang sempurna
dengan menggunakan bata. Puing-puing menunjukkan Mohenjodaro dan Harappa
merupakan sebuah kota yang mempunyai rancangan bangunan di sekeliling ruang
lingkup tertentu, kurang lebih menggunakan bahan yang sama, segalanya sangat
teratur, bahwa pada 3000 SM, orang-orang membangun kota dengan skala yang
sedemikian memperlihatkan tingginya peradaban mereka. Kedua peradaban kota ini
diperkirakan hilang bersamaan dengan datangnya bangsa Arya yang berbahasa Sansekerta
sekitar 1500 SM. Sepeninggal hilangnya peradaban Lembah Sungai Indus dan Sungai
Gangga, kemudian muncul berbagai peradaban baru di wilayah India sebagai akibat
dari berbagai pengaruh luar seperti Persia (abad ke-6 SM), Alexander Agung (327
SM), Arab (abad ke-8 M), Turki (abad ke-12 M), Afghan dan Mongol (abad ke-16),
serta Inggris (abad ke-19 M).
3.
Pada
masa lampau Mohenjodaro adalah salah satu pusat administrasi peradaban Lembah
Sungai Indus. Selain itu juga menjadi salah satu kota yang berkembang pesat di
Asia Selatan. Perencanaan dan keahlian teknik menunjukkan kepentingan kota bagi
penduduk. Di sana memiliki kontruksi bangunan yang memukau dan mempertimbangkan
karya seni. Bangunan tersebut mempunyai tata letak berdasarkan pada jalur jalan
dalam pola yang sempurna. Bangunan fasilitas umum juga menunjukkan organisasi
sosial tingkat tinggi. Kota Mohenjodaro dibangun dengan perencanaan kota yang
teratur. Awal abad ke-20, arkeolog Inggris, Sir John H Marshall, berhasil
mengeskavasi kota kuno Mohenjondaro dan Harappa. Dari hasil penelitian lebih
lanjut, diketahui kedua kota kuno tersebut dibagi dua bagian, yaitu kota
pemerintahan dan kota administratif. Kota administratif adalah daerah
permukiman, tempat tinggal yang padat dan jalan raya yang silang menyilang,
kedua sisi jalan banyak sekali toko serta pembuatan barang-barang tembikar.
Sementara kota pemerintahan adalah wilayah istana kerajaan yang dikelilingi
oleh pagar tembok yang tinggi besar dan menara gedung.
Karakteristik kota ini dapat dilihat dari
Tata Kota yang diungkapka dalam buku India Kuno (2008) karya Maryani, pada saat
itu Kota Mohenjodaro berkembang menjadi kota seperti halnya Mesopotamia, Mesir
Kuno dan Yunani. Mohanjodaro memiliki arti gundukan mati. Letak Mohanjodaro
berada di Provinsi Sindh, tepatnya di atas daerah Pleistocene dan ditengah
dataran Sungai Indus. Pada saat itu Dataran Sungai Indus merupakan kawasa yang
menonjol dan terkemuka dari peradaban lembah Sungai Indus. Pada masa lampau
Mohenjodaro adalah salah satu pusat administrasi peradaban Lembah Sungai Indus.
Selain itu juga menjadi salah satu kota yang berkembang pesat di Asia Selata.
Perencanaan dan keahlian teknik menunjukkan kepentingan kota bagi penduduk. Di
sana memiliki kontruksi bangunan yang memukau dan mempertimbangkan karya seni.
Bangunan tersebut mempunyai tata letak berdasarkan pada jalur jalan dalam pola
yang sempurna. Bangunan fasilitas umum juga menunjukkan organisasi sosial
tingkat tinggi. Kota Mohenjodaro dibangun dengan perencanaan kota yang teratur.
Di mana memenuhi persyaratan kesehatan dan
keindahan. Pembagian kota dilakukan menjadi blok-blok berbentuk bujur sangkat
atau persegi panjang. Di sana rumah-rumah dibangun di tepi jalan raya dan pintu
rumah menghadap ke jalan. Jalan-jalan dibangun dengan teratur dan lurus. Lebar
jalan 10 meter dan dibuat semacam ada trotoar. Adanya saluran air yang mengalir
di bawah jalan dan langsung menuju ke sungai. Kamar-kamar rumah penduduk
dilengkapi jendela yang lebar sehingga sirkulasi udara lancar. Saluran
pembuangan limbah dari kamar mandi dan jamban dihubungkan langsung dengan
jaringan saluran umum. Peradaban hidup dengan pertanian, ditambah dengan
perdagangan yang cukup besar. Gandum dan kacang polong ladang, wijen, dan
beberapa batu kurma juga telah ditemukan, serta beberapa jejak kapas paling
awal yang diketahui. Peradaban Indus tampaknya berevolusi dari desa-desa
tetangga yang menggunakan model pertanian irigasi Mesopotamia. Dengan
ketrampilan masyarakat yang cukup untuk menuai keuntungan dari lembah Sungai
Indus yang luas dan subur. Fungsi sungai adalah sebagai alat transportasi
perdagangan serta irigasi di kota ini.
4.
Sumber
Referensi :
-
https://www.pinhome.id/blog/peradaban-sungai-indus
-
https://www.republika.co.id/berita/61477/mengenal-peradaban-besar-dunia
-
https://roboguru.ruangguru.com/forum/penyebab-runtuhnya-india-kuno_FRM-US9XGV2P